29/11/2025
TANPA ILMU BHAIRAWA TA**RA, NUSANTARA SUDAH DIJAJAH CINA
Sebenarnya, kalau kalian baca buku “Jejak Peradaban Kerajaan Hindu Jawa” yang banyak mendokumentasikan sejarah kerajaan-kerajaan kuno di Jawa, mulai dari era Mataram Kuno hingga keruntuhan Majapahit, di bab yang mengisahkan sejarah Kerajaan Singasari, tepatnya di abad ke-13, Nusantara hampir saja menjadi jajahan Kekaisaran China-Mongolia di bawah penaklukan Kekaisaran Kubilai Khan yang terkenal sakti mandraguna.
Jadi sebelum Nusantara dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa di abad ke-16, di abad ke-13 nya kita hampir saja menjadi negeri taklukan Kekaisaran China-Mongolia. Waktu itu Kekaisaran Mongolia ini wilayah kekuasaannya meluas hingga mencapai seluruh daratan China, sebagian Rusia (Kievan Rus), Korea, sebagian Eropa Timur, bahkan Kekaisaran China-Mongolia ini pun sampai menghancurkan Dinasti Abbasiyah yang waktu itu menguasai seluruh Timur Tengah.
Hampir saja waktu itu wilayah Jawa dan Sumatra menjadi negeri taklukan kekaisaran di bawah kepemimpinan Kaisar Kubilai Khan ini. Jika waktu itu Sumatra dan Jawa berhasil dikuasai oleh Kubilai Khan, maka sudah praktis seluruh wilayah Nusantara, mulai dari Sumatra hingga Seram (Maluku - Papua), bahkan Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Malaya pun bakalan ikut tunduk di bawah kekuasaan Kubilai Khan.
Sebab di abad tersebut, Jawa dan Sumatra adalah kunci vital perdagangan global di Asia Tenggara. Barang siapa yang bisa menguasai Jawa dan Sumatra, maka ia akan menguasai seluruh Nusantara, bahkan seluruh Asia Tenggara.
Tapi karena waktu itu Raja Kerajaan Singasari memiliki kecerdasan dan kewaskitaan yang sangat luar biasa, dan ia juga menguasai sebuah ilmu mistik kuno yang sangat tinggi kebijaksanaannya, maka upaya penjajahan Kubilai Khan tersebut berhasil digagalkan.
Nama raja Kerajaan Singasari yang berhasil mencegah penjajahan Kaisar Kubilai Khan tersebut adalah Raja Kertanegara, raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Singasari ini mencapai puncak kejayaannya, sehingga bisa berkembang menjadi sebuah mandala kerajaan yang besar dan kuat. Di sinilah untuk pertama kalinya Nusantara berupaya untuk dipersatukan kembali, setelah sebelumnya pernah disatukan oleh Kerajaan Sriwijaya, namun kemudian runtuh di abad ke-11 M karena serangan dari India.
Yang menarik dari gagalnya penjajahan Kubilai Khan ini, Raja Kertanegara bahkan sampai mempelajari sebuah ilmu mistik kuno demi mengimbangi kekuatan Kaisar China tersebut. Ilmu ini adalah Ta**ra Bhairawa, yang sering disebut sebagai aliran Ta**ra Kiri, yang di Bali disebut juga sebagai aliran Pangiwa.
Ilmu mistik ini sekarang menjadi ilmu yang sangat langka, tidak sembarangan orang bisa mengakses dan mempelajarinya. Tapi di zaman Kerajaan Hindu Buddha dulu, ini adalah ilmu standar di kalangan bangsawan.
Konon, siapapun yang mempelajari dan mempraktekkannya, maka ia akan mendapatkan pencerahan sejati dalam waktu yang relatif singkat. Barang siapa yang mendapatkan pencerahan sejati, maka ia tidak hanya sekedar sakti mandraguna. Tapi juga bisa mendapatkan Kebijaksanaan Illahi dan menjadi satu kesatuan dengan Kecerdasan Kosmik (Kecerdasan Semesta).
Inilah rahasia raja-raja Nusantara zaman dulu sehingga mereka bisa memiliki mandala kerajaan yang sangat luas. Bahkan bisa menjadi kerajaan yang besar di Asia Tenggara, sampai-sampai bangsa asing pun berbondong-bondong datang dan ingin menguasai Nusantara secara silih berganti. Tapi selama raja-raja dan ratu zaman dulu menguasai ilmu Ta**ra Bhairawa ini, penjajahan itu sulit terjadi. Setiap kali kerajaan besar hancur, maka akan terus disusul oleh kerajaan-kerajaan baru di Nusantara yang menjadi pemimpin mandala berikutnya.
Sayangnya saat ini, ilmu Ta**ra Bhairawa ini tidak hanya langka dan sulit untuk diakses. Ilmu ini bahkan sekarang sering dianggap sebagai ilmu sesat, bahkan dianggap sebagai penyembahan terhadap setan dan berhala. Ilmu ini juga sering diidentikkan dengan aktifitas sihir untuk menyakiti dan membunuh orang dari jarak jauh. Seperti santet, tenung, pelet, bahkan teluh.
Stigma seram dan sesat ini muncul, karena kesan yang ditampilkan oleh Ta**ra Bhairawa memang mengerikan dan menakutkan. Bahkan simbol dari ilmu ini sendiri adalah Dewa Siwa dan Dewi Durga dalam perwujudannya yang paling seram. Dengan mata melotot, lidah menjulur, dan berdiri di atas tengkorak dengan ekspresi penuh amarah. Padahal ini semua adalah simbol yang memiliki makna mendalam. Barang siapa yang bisa membuka makna sesungguhnya dari simbol ini dan mewujudkannya dalam Kesadaran sehari-hari, maka mereka bisa cepat mendapatkan pencerahan dan melebur dalam Kesadaran Universal.
Sedahsyat apa sebenarnya ilmu mistik Ta**ra Bhairawa ini? Kesaktian apa saja yang didapatkan manusia setelah mendalami ilmu ini?
Mengapa ilmu ini hilang seiring dengan menghilangnya Kerajaan Majapahit sebagai “sirna ilang kertaning bhumi”? Apakah ilmu ini memang menghilang dari Bumi Nusantara, ataukah sengaja dihilangkan oleh penjajah yang berhasil menguasai Nusantara?
Komen LANJUT kalau mau dibahas lebih detail 💙
🥦🥦🥦
Sebelum mendalami ilmu ini, buat kalian yang mengalami Kebangkitan Spiritual dan bingung menemukan jawaban dari fenomena hidup kalian akhir-akhir ini, saya sudah bahas ini di Online Course di bawah ini :
https://lialestarijourney.myr.id/course/kebangkitan-spiritual-penyembuhan-online-class/
Klik saja link di atas dan pelajari tiap babnya supaya tidak salah langkah dalam menanggapi fenomena spiritual yg sedang kalian alami sekarang 🩷