Cara Melebatkan Cengkeh

Cara Melebatkan Cengkeh Nutrisi yang Tepat yang Membantu Melebatkan Tanaman Cengkeh

Sedekah Materi Kali Ini biar Umur Makin Panjang dan Rejeki Lancar. 🙂🙂Langkah-langkahnya :1. Download Aplikasi Telegram d...
04/09/2019

Sedekah Materi Kali Ini biar Umur Makin Panjang dan Rejeki Lancar. 🙂🙂

Langkah-langkahnya :

1. Download Aplikasi Telegram di google play store.

2. Klik Link Group Telegram berikut : http://bit.ly/komunitasjagoagribisnis

3. Cari Berkas Group Telegram dengan cara klik titik 3 pojok kanan atas.

4. Silahkan Download Materinya secara GRATIS.







Semoga Bermanfaat. 🙂

Akhirnya Barang Pesanan Sampai ke tangan Mitra bisnis di Ende NTTLowongan ResellerHubungi WA/Telpon 0857 1735 5564 atau ...
14/01/2019

Akhirnya Barang Pesanan Sampai ke tangan Mitra bisnis di Ende NTT

Lowongan Reseller
Hubungi WA/Telpon 0857 1735 5564 atau klik link : https://bit.ly/2Os8E7Q

Kepercayaan Itu Sangat Mahal Harganya.Edisi Pengiriman yang ke sekian kalinya ke rekan bisnis di Bengkalis Riau  Konsult...
28/12/2018

Kepercayaan Itu Sangat Mahal Harganya.
Edisi Pengiriman yang ke sekian kalinya ke rekan bisnis di Bengkalis Riau




Konsultasi dan Pemesanan
Silahkan hubungi Telpon/WA 0822 2104 6155 atau klik link : https://bit.ly/2RakeXj

Bisnis Online, Modalnya Cuman KEPERCAYAAN, jadi tidak boleh sia - siakan KEPERCAYAAN dari Pelanggan/Customer. Terima Kas...
19/06/2018

Bisnis Online, Modalnya Cuman KEPERCAYAAN, jadi tidak boleh sia - siakan KEPERCAYAAN dari Pelanggan/Customer.


Terima Kasih atas KEPERCAYAAN Anda pada Toko Kami

Info dan Order Paket Melebatkan Cengkeh
SMS/WA/Telpon 0822 2104 6155

Peran Ajir Untuk Tanaman Budi DayaPerawatan pada tanaman budi daya tidak hanya sekedar memberikan nutrisi (unsur hara), ...
23/05/2018

Peran Ajir Untuk Tanaman Budi Daya

Perawatan pada tanaman budi daya tidak hanya sekedar memberikan nutrisi (unsur hara), namun faktor teknis lainnya sperti pemberian tiang ajir atau lanjaran juga penting untuk diperhatikan.

Ajir adalah alat penegak yang terbuat dari batang bambu atau bahan lainnya yang berfungsi sebagai tempat bersandar pohon, penyangga batang atau tempat merambatnya tanaman perdu.

Penggunaan ajir biasanya digunakan untuk tanaman yang merambat seperti tanaman timun, kacang panjang, pare, gambas, labu, anggur, melon, buncis, merica dan lain sebagainya.
Namun, untuk tanaman semusim yang berbuah lebat seperti cabai, tomat, paprika juga memerlukan ajir agar tidak mudah roboh.

Ajir ini dapat dipasang setelah bibit ditanam yaitu dengan jarak 5 cm dari muka tajuk tanaman terluar atau bisa juga ketika bibit sudah mengeluarkan sulur-sulurnya kira-kira tingginya 50 cm. Pemasangan ajir yang terlambat akan mengakibatkan akar tanaman rusak.

Fungsi lainnya pemberian ajir bagi tanaman adalah:
• Sebagai penopang tanaman agar tidak mudah roboh atau terkoyak akibat curah hujan tinggi, tiupan angin, atau karena adanya pengaruh senggolan dengan serangga atau akibat dari aktivitas fisik lainnya
• Agar tanaman tumbuh lurus ke arah atas, mencegah tanaman tidak tumbuh bengkok ke arah samping kanan atau samping kiri
• Memperbaiki fungsi tumbuhnya tanaman agar tetap maksimal
• Agar penyampaian nutrisi tanaman dari akar ke atas organ tumbuh tanaman semakin optimal
• Mempercepat proses fotosintesis pada tanaman, karena tanaman menghadap tepat di atas cahaya matahari

Meskipun ajir memiliki fungsi yang sama pada semua tanaman yaitu sebagai penopang supaya berdiri kokoh, namun ketika tanaman tersebut memiliki karakter yang berbeda, maka bentuk ajir yang digunakan juga berbeda.

Ajir biasanya terbuat dari kayu, bambu, plastik atau kombinasi dari ketiganya.

Ajir bambu
Bambu dipilih sebagai ajir karena selain mudah diperoleh, diameter bambu juga lebih besar dan dagingnya lebih tebal sehingga cocok untuk bahan pembuatan ajir.

Namun kelemahan dari ajir bambu ini adalah mudah diserang rayap dan tidak dapat digunakan berkali-kali

Ajir plastik

Ajir ini terbuat dari p**a baja yang dilapisi plastik poliolefin sehingga membentuk seperti p**a yang kedua ujungnya ditutup oleh cap.

Jenis ajir ini bersifat anti UV, anti korosi dan tahan lama sehingga ajir ini sangat awet dan dapat digunakan berkali-kali hingga 10 tahun lebih.

Secara visual ajir-ajir plastik ini sangat menarik karena warnanya hijau dan sangat mudah untuk dibongkar, dipasang dan dirapikan kembali setelah penggunaan.

Jenis ajir plastik yang umum digunakan oleh petani adalah bamboo atau shintake, knotty atau shinnebushi, arch pipe (ajir lengkung) dan tunnel pipe (sungkup).

Tidak berbeda dengan pemasangan ajir dari bambu, pemasangan ajir plastik ini pun cukup dengan ditancapkan sekitar 5-10 cm dari batang tanaman. Untuk memperkuat pemasangannya, ajir-ajir yang sudah tegak ditambahkan gelagar (atap) supaya ajir bisa saling terhubung dengan ajir lainnya.

Sekarang sudah banyak petani yang beralih menggunakan ajir palastik yang tahan lama dan bisa menghemat biaya. Nilai tambah dari ajir plastik dibandingkan bambu adalah pada ajir plastik tidak berpori – pori sehingga bisa meminimalkan pertumbuhan cendawan atau bakteri yang menempel di batang ajir.

Untuk cara memasang ajirnya sendiri pun bermacam-macam, contohnya ajir dibentuk tegak lurus atau ujung kedua ajir diikat sehingga membentuk segitiga.

Pengikatan ajir pada tumbuhan dilakukan dengan sistem angka delapan sehingga akan lebih berpengaruh dan tidak merusak batang atau cabang tanaman. Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi dengan ter atau minyak tanah.

Sebagai tambahan informasi, salah satu yang dibahas pada materi ini adalah ajir berbahan baja elastis yang tahan pada semua musim dengan ketahanan kira – kira 10 tahun, dengan nama mereknya takiron. Pabriknya berada di Pasuruan, Jawa Timur. Ajir tersebut sering digunakan sebagai sarana pendamping proyek penanaman holtikultura.

Untuk harganya, bergantung kepada ukuran (besar kecilnya), dan sebagai contoh untuk ukuran panjang 120 cm dengan lebar 11mm harganya berkisar 8 ribu per bijinya jika dilihat harganya melalui belanja secara online.

Referensi:
nusatani.com
tipspetani.com
kiospupuk.com
Konsultasi Masalah Pertanian
https://bit.ly/2r0xoef

Tertarik Mendapatkan Informasi Seputar Dunia Budidaya Tanaman ?, Silahkan Klik Link Berikut :
Group Whats App
1. Transaksi Pembibitan
http://bit.ly/2yY4rAJ
2. Budidaya Tanaman
https://bit.ly/2ETzzGi
3. Transaksi Hasil Bumi
http://bit.ly/2kL5QFT

Group Telegram Applikasi
1. Transaksi Pembibitan
http://bit.ly/2oJw6FT
2. Budidaya Tanaman
http://bit.ly/2AX93Ny
3. Transaksi Hasil Bumi
http://bit.ly/2yXrig4

Jenis - Jenis Nozzle Tangki SprayerPenyemprotan merupakan cara aplikasi pestisida yang paling umum digunakan. Sekitar 75...
18/05/2018

Jenis - Jenis Nozzle Tangki Sprayer

Penyemprotan merupakan cara aplikasi pestisida yang paling umum digunakan. Sekitar 75% dari seluruh pestisida di dunia diaplikasikan dengan cara disemprotkan.

Alat penyemprot/Sprayer digunakan untuk mengaplikasikan bahan kimia aktif pengendalian hama penyakit yang terlarut dalam air ke objek semprot (daun, tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-penyakit).

Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray.

Efesiensi dan efektivitas alat semprot ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif yang terkandung di dalam setiap droplet yang melekat pada objek dan sasaran semprot.

Salah satu bagian sprayer adalah nozzle, yang menentukan karakteristik semprotan seperti pengeluaran, sudut penyemprotan, lebar penutupan, pola semprotan, dan pola penyebaran yang dihasilkan.

Nozzle dibuat dalam bermacam-macam desain. Setiap tipe butiran cairan yang khas dihasilkan oleh nozzle yang khas sesuai dengan kebutuhan.

Berikut beberapa jenis nozzle yang dikenal di dunia pertanian.
1. Cone nozzle (nozzle kerucut)
Cone nozzle menghasilkan semprotan halus. Pola semprotan berbentuk bulat (kerucut). Terdiri dari 2 tipe, yaitu Solid cone nozzle dan Hollow cone nozzle.

Solid cone nozze menghasilkan pola semprotan bulat penuh berisi, sedangkan hollow cone nozzlemenghasilkan semprotan berbentuk kerucut bulat kosong. Digunakan terutama untuk aplikasi insektisida dan fungisida.

2. Flat Fan Nozzle (nozzle kipas standar)
Nozzle kipas standar menghasilkan pola semprotan berbentuk oval (V) atau bentuk kipas dengan sudut tetap (65o-95o).

Untuk mendapatkan sebaran droplet yang merata diusahakan melakukan penyemprotan dengan saling tumpang tindih (overlapping). Digunakan terutama untuk aplikasi herbisida, tetapi bisa juga digunakan untuk fungisida dan insektisida

3. Even Flat Fan Nozzle (nozzle kipas rata)
Nozzle kipas rata memiliki pola semprot berbentuk garis. Butiran semprot tersebar merata. Pada tekanan rendah digunakan untuk aplikasi herbisida pada barisan tanam atau antar barisan tanam.

Pada tekanan tinggi, digunakan untuk aplikasi insektisida pada pengendalian vektor. Ukuran butiran semprot sedang hingga halus.
4. Nozzle Polijet
Pola semprotan yang dihasilkan oleh nozzle polijet pada dasarnya berbentuk garis atau cerutu. Butiran semprot agak kasar hingga kasar.

Tidak atau sangat sedikit menimbulkan drift dan hanya digunakan untuk aplikasi herbisida.
5. Nozzle lubang empat
Nozzle lubang empat ini menghasilkan pola semprotan berbentuk kerucut. Butiran semprot halus sampai agak halus (tergantung tekanan).
Flow rate tinggi (karena jumlah lubangnya empat) karena itu cenderung boros. Umumnya digunakan untuk aplikasi insektisida dan fungisida.

Tabel jenis nozzle berdasarkan Flowrate dan Lebar Semprot

Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat penyemprotan:

Tangki/p***a semprot

Peralatan semprot seperti tangki semprot dan perlengkapannya dipastikan dalam kondisi baik dan tidak bocor. Di samping persyaratan tersebut, penyemprot punggung harus memiliki tekanan semprot minimal 3 bar dan penyemprot mesin 8-12 bar

Nozzle
• Ukuran butiran semprot yang ideal untuk penyemprotan pestisida adalah 150-200 mikron
• < 150 mikron, butiran semprot tertiup angin
• > 200 mikron, butiran semprot cepat luruh
• Nozzle harus diganti setiap 6 bulan

Volume semprot
• Volume semprot adalah banyaknya air yang diperlukan untuk melarutkan pestisida yang akan digunakan untuk menyemprot pertanaman pada suatu area tertentu
• Volume semprot disesuaikan dengan kemampuan tanaman menampung larutan semprot. Jadi volume semprot berbeda menurut umur tanaman

Kecepatan jalan
• Kecepatan jalan yang ideal untuk melakukan penyemprotan pestisida adalah 6 km/jam
• Kurang dari 6 km/jam menyebabkan pemborosan penggunaan volume semprot
• Lebih dari 6 km/jam, penyemprotan tidak merata

Jarak dan sudut nozzle dengan bidang semprot
• Menghasilkan butiran semprot yang optimum (150-200 mikron)
• Agar larutan pestisida mengenai OPT sasaran
• Menghindari terjadinya tetesan air dari daun sisa penyemprotan

Dari hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis sprayer yang banyak digunakan petani di lapangan adalah jenis hand sprayer (tipe p***a), namun hasilnya kurang efektif, tidak efisien dan mudah rusak.

Hasil studi yang dilakukan oleh Departemen Pertanian di beberapa tempat di Indonesia menunjukkan bahwa sprayer tipe gendong sering mengalami kerusakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya jenis sprayer yang dianggap paling baik dan memenuhi kriteria pemakaian yang diinginkan oleh pemakai (umumnya petani) adalah sprayer dari jenis Microner atau Sprayer Elektrostatik.

Tips cara membersihkan sprayer yang selesai dipakai untuk penyemprotan herbisida, dengan tujuan agar tidak ada efek setelah mau dipakai lagi untuk penyemprotan berikutnya yaitu Secara sederhana harus dibilas pakai sabun deterjen, termasuk selang, stick, dan nozzlenya sampai tidak berbau.

Tidak lupa masih tetap pakai APD (Alat Pelindung Diri), kemudian limbahnya juga tidak boleh dibuang sembarangan. Minimal dibuang pada tempat yang ada sistem filtrasi sederhana misal dengan wadhah yang dilapisi arang dan ijuk, sehingga limbahnya tidak mencemari lingkungan.

Referensi:
pabriksprayer.com
hortikultura.litbang.pertanian.go.id
remajasebaya.wordpress.com

Butuh Nozzle, tangki sprayer dan alat pertanian lainnya bisa menghubungi SMS/WA/Telpon 0822 2104 6155 atau bisa klik ke link : https://bit.ly/2r0xoef

Tertarik Mendapatkan Info Seputar Dunia Budidaya Tanaman ?, Silahkan Klik Link Di Bawah Ini :

Group Whats App
1. Transaksi Pembibitan
http://bit.ly/2yY4rAJ
2. Budidaya Tanaman
https://bit.ly/2ETzzGi
3. Transaksi Hasil Bumi
http://bit.ly/2kL5QFT

Group Telegram Applikasi
1. Transaksi Pembibitan
http://bit.ly/2oJw6FT
2. Budidaya Tanaman
http://bit.ly/2AX93Ny
3. Transaksi Hasil Bumi
http://bit.ly/2yXrig4

Semoga Bermanfaat

Metode Pemberian Pupuk pada TanamanPetani sangat mmbutuhkan pengetahuan tentang metode pemupukan yang benar. Ini berefek...
12/05/2018

Metode Pemberian Pupuk pada Tanaman

Petani sangat mmbutuhkan pengetahuan tentang metode pemupukan yang benar. Ini berefek langsung pada tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan pupuk.

Saat ini telah banyak pupuk yang beredar dengan berbagai bentuk. Mulai dari granular, tepung hingga cair. Semuanya tak bisa disamakan dalam aplikasinya, agar penyerapan unsur hara oleh tanaman bisa maksimal.

Berikut beberapa metode pemupukan yang bisa dilakukan petani.

Pemupukan Melalui Akar Tanaman
1. Disebar (broadcasting)
Pemupukan dilakukan dengan cara meyebar pupuk secara merata pada tanah-tanah di sekitar pertanaman atau pada waktu pembajakan/penggaruan terakhir.

Pemupukan dengan cara disebar biasanya dilakukan sehari sebelum tanam, kemudian diinjak-injak agar pupuk masuk ke dalam tanah. Cara pemupukan ini biasanya digunakan untuk memupuk tanaman padi, kacang-kacangan dan lain-lain yang mempunyai jarak tanam rapat.

2. Larikan atau Barisan (ring placement)
Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk di antara larikan tanaman. Untuk tanaman tahunan, pupuk bisa ditaburkan melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus dengan daun terjauh (tajuk daun).

Cara ini dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut:
• pupuk yang digunakan relatif sedikit,
• jarak tanam antartanaman yang dipupuk cukup jarang dan jarak antara barisan pertanaman cukup jarang,
• kesuburan tanah rendah,
• tanaman dengan perkembangan akar yang sedikit,
• untuk tanah tegalan atau darat.

Ditempatkan dalam Lubang (spot placement)
Pemupukan ini dilakukan dengan cara memebenamkan pupuk ke dalam lubang di samping batang sedalam kurang lebih 10 cm dan ditutup dengan tanah. Atau bisa juga dikocor dengan cara menyiramkan pupuk jarak 5-10 cm dari pangkal batang.

Pemupukan Melalui Daun Tanaman (Spraying)
Pemupukan ini dilakukan dengan cara melarutkan pupuk dalam air dengan konsentrasi sangat rendah kemudian disemprotkan langsung pada daun dengan alat penyemprot biasa (hand sprayer).

Sebelum melakukan penyemprotan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
• Konsentrasi larutan pupuk yang dibuat harus sangat rendah atau mengikuti petunjuk dalam kemasan pupuk. Jika konsentrasinya lebih rendah dari anjuran maka untuk mengimbanginya bisa memperbanyak frekuensi pemupukan, misalnya dari setiap 10 hari bisa dipercepat jadi seminggu sekali.
• Pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah karena mulut daun (stomata) umumnya menghadap ke bawah atau bagain punggung daun
• Pupuk hendaknya disemprotkan ketika matahari tidak sedang terik-teriknya. Paling ideal dilakukan sore atau pagi
• Penyemprotan pupuk daun tidak dilakukan pada saat hujan, karena beresiko pupuk daun akan habis tercuci oleh air hujan.

Pemberian pupuk daun bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian pestisida jika dianggap perlu atau bersamaan dengan zat perangsang.

Tetapi jangan sekali-kali memberikan pupuk daun bersamaan dengan pestisida yang mengandung zat perekat karena pupuk tersebut akan ikut lengket di permukaan daun tanpa bisa diserap. Akibat lebih lanjut ialah pupuk akan menyerap air daun dan daun pun akan rusak seperti terbakar.

Larangan dalam melakukan peyemprotan daun tanaman:
• Pada saat tunas telah muncul, penyemprotan dihentikan sebab tunas muda ini amat peka terhadap pupuk, apalagi kalau dosisnya melebihi dari yang dianjurkan.

• Pada saat bunga mulai mekar, penyemprotan harus dihentikan agar bunga bakal buah yang dinanti-nanti tidak rontok. (keguguran).
• Satu lagi tanaman yang tidak bisa disemprot pupuk daun ialah tanaman yang baru dipindah ke lapangan karena tanaman itu masih terhitung masih muda dan lemas.

Aplikasi pemupukan pada tanaman semusim dan tahunan berbeda.

Pada tanaman semusim seperti kacang-kacangan, sayuran, padi, jagung, dan lainnya menggunakan metode pemupukan secara disebar, dalam lubang, atau larikan.

Sedangkan pada tanaman tahunan seperti tanaman buah-buahan, kopi, teh, kakao, kelapa, dan lainnya menggunakan metode ring placement.

Referensi:
farming.id
gerbangpertanian.com
kabartani.com

Konsultasi dan Solusi :
https://bit.ly/2r0xoef

Tertarik Mendapatkan Info Seputar Dunia Budidaya Tanaman ?, Silahkan klik link di bawah ini :
Group Whats App
1. Transaksi Pembibitan
http://bit.ly/2yY4rAJ
2. Budidaya Tanaman
https://bit.ly/2ETzzGi

3. Transaksi Hasil Bumi
http://bit.ly/2kL5QFT

Group Telegram Applikasi
1. Transaksi Pembibitan
http://bit.ly/2oJw6FT
2. Budidaya Tanaman
http://bit.ly/2AX93Ny
3. Transaksi Hasil Bumi
http://bit.ly/2yXrig4

Semoga Bermanfaat

Peran Pemuda dalam Pembangunan PertanianBanyak orang yang beranggapan bahwa pertanian itu identik dengan pekerjaan orang...
10/05/2018

Peran Pemuda dalam Pembangunan Pertanian

Banyak orang yang beranggapan bahwa pertanian itu identik dengan pekerjaan orang tua yang harus selalu berkotor-kotoran dengan lumpur, menanam dan memanen secara manual serta untungnya yang sedikit.

Dari cerita tentang profil petani yang ada di Indonesia, petani seringkali tidak berdaya dan sering diberdayakan melalui beberapa program baik dari pemerintah maupun pihak swasta.

Belum lagi apabila muncul permasalahan terkait kekeringan, cuaca yang tidak menentu, ketersediaan bibit dan pupuk yang mulai langka serta berbagai serangan hama penyakit lainnya yang berimbas pada gagalnya panen.

Segala permasalahan yang dialami petani dalam usaha taninya dan bidang pertanian dalam konteks pembangunannya, setidaknya dapat dicarikan jalan keluar.

Untuk penyelesaian masalah ini, peran pemuda sebagai generasi penerus sektor pertanian sangatlah dibutuhkan.

Yaa… Pemuda! Pemuda adalah agen perubahan dan pemuda adalah pondasi bangsa.

Jika berbicara tentang pemuda maka tak lepas dari mahasiswa. Mahasiswa mempunyai peranan yang sangat besar dalam mengembangkan dunia pertanian, sebab antara teori yang telah dipelajarinya dan praktek haruslah berjalan beriringan.

Salah satu peran mahasiswa pertanian dalam revitalisasi pertanian adalah melakukan riset untuk menghasilkan rekayasa teknologi maupun kelembagaan yang dapat mendukung pembangunan pertanian yang dapat memberdayakan petani serta menyokong ekonomi pertanian.

Mahasiswa pertanian dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah pertanian dengan ilmu yang dimilikinya, membantu percepatan pembangunan pertanian dengan melakukan pendampingan dan penyuluhan yang bermanfaat bagi para petani, mengenalkan kepada petani dengan teknologi bertani yang moderen serta melakukan advokasi-advokasi pertanian yang bisa membantu menyejahterakan petani.

Sebagai contoh, Mahasiswa bisa mengenalkan internet atau mungkin mengenalkan facebook kepada petani untuk mencari berbagai macam informasi khususnya di bidang pertanian.

Memang awalnya sulit untuk mengenalkan suatu hal yang baru kepada petani tradisional, karena kebanyakan dari mereka lebih percaya dengan metode turun temurun/yang sudah ada.

Selain itu, mahasiswa atau pemuda juga bisa melakukan pendampingan untuk menghadapi ketidakberdayaan petani terhadap sistem yang tidak menguntungkan seperti sistem ijon, rentenir, ataupun ketidakberdayaan menghadapi tengkulak.

Kegiatan ini bisa dijadikan salah satu wahana bagi para pemuda untuk memberikan kontribusinya di bidang pertanian.

Itulah beberapa contoh peran serta pemuda yang bisa dilakukan dalam bidang pertanian. Generasi muda berperan penting bagi pengembangan pertanian karena dibutuhkan ide-ide kreatif untuk mengembangkan sektor pertanian.

Apabila para pemuda yang memiliki kekuatan dan semangat yang tinggi terjun ke dunia pertanian, tentunya negara ini masih punya harapan untuk melihat peningkatan kesejahteraan petani Indonesia dan keberlanjutan program pembangunan pertanian yang lebih baik.

Kini, pertanian bukanlah hal yang bisa dipandang remeh, karena pertanian merupakan satu-satunya penjamin ketersediaan pangan di Indonesia.

Referensi:
blog.umy.ac.id
web.unair.ac.id
irisindonesia.com

Konsultasi dan Solusi
https://bit.ly/2r0xoef

Tertarik Ingin Mendapatkan Informasi Seputar Dunia Budidaya Tanaman ?, Silahkan Klik Link Di Bawah Ini :
Group Whats App
1. Transaksi Pembibitan
http://bit.ly/2yY4rAJ
2. Budidaya Tanaman
https://bit.ly/2ETzzGi
3. Transaksi Hasil Bumi
http://bit.ly/2kL5QFT

Group Telegram Applikasi
1. Transaksi Pembibitan
http://bit.ly/2oJw6FT
2. Budidaya Tanaman
http://bit.ly/2AX93Ny
3. Transaksi Hasil Bumi
http://bit.ly/2yXrig4

Siklus Unsur HaraSemua tanaman membutuhkan unsur hara untuk pertumbuhannya yang dapat diperoleh dari dalam tanah. Namun ...
20/04/2018

Siklus Unsur Hara

Semua tanaman membutuhkan unsur hara untuk pertumbuhannya yang dapat diperoleh dari dalam tanah. Namun seringkali unsur hara tersebut tidak tersedia di dalam tanah sehingga perlu terus diganti atau ditambahkan.

Banyak unsur hara yang dapat didaur ulang ke dalam tanah melalui manusia, hewan, kompos, dan mulsa. Di daerah hutan tropis, banyak unsur hara yang tersimpan di dalam pohon sehingga menebang pohon-pohon di hutan sama dengan menghilangkan unsur hara dari sistem tersebut.

Tanah hanya akan bertahan selama satu atau dua tahun, selanjutnya tanah menjadi miskin hara dan tidak bagus untuk ditanami. Pembakaran lahan juga dapat menyebabkan hilangnya kesuburan tanah dan unsur hara yang sangat berharga.

Abu hasil pembakaran memang dapat menyediakan sedikit unsur potasium dan mineral, tetapi unsur hara yang hilang jauh lebih banyak daripada yang terkandung di dalam abu tersebut.
Pada lahan yang sering digunakan untuk budidaya tanaman, unsur hara perlu dimasukkan ke dalam tanah dan ditambahkan lagi satu atau dua kali dalam setahun, misalnya dengan pemberian pupuk, agar unsur hara di dalam tanah tetap terjaga.

Proses daur ulang unsur hara yang sering dapat mengurangi pemberian pupuk kimia buatan.

Sumber:
Yayasan IDEP (Indonesian Development of Education and Permaculture) – 2006

Info dan Konsultasi
SMS/WA/Telpon 0822 2104 6155

Memahami Label dan Simbol pada Kemasan Pestisida dengan BenarMetode pengendalian hama, penyakit dan gulma dengan menggun...
14/04/2018

Memahami Label dan Simbol pada Kemasan Pestisida dengan Benar

Metode pengendalian hama, penyakit dan gulma dengan menggunakan pestisida masih merupakan alternatif yang sering digunakan oleh petani.

Penggunaan pestisida secara aman, tepat guna dan berdaya guna merupakan sasaran yang harus dicapai. Bagian penting dalam pemahaman pestisida adalah membantu masyarakat (petani pengguna dan penyuluh) mengenal dan mengerti keterangan yang tertera pada label pestisida.

Semua pekerja berhak mengetahui bahan kimia apa yang digunakan, resikonya, dan perlindungan yang mereka perlukan.

Label adalah bagian yang sangat penting dalam kemasan pestisida. Label memberikan informasi produk yang terdapat dalam kemasan, namun sayangnya konsumen sering kali mengabaikan dan tidak memperhatikannya.

Label bukan hanya semata-mata untuk melindungi kepentingan konsumen, tetapi juga seluruh stakeholder yang berperan dalam industri pertanian.

Membangun rasa tanggung jawab dan kredibilitas industri melalui pengawasan masyarakat, sehingga industri pangan akan berkembang dengan diiringi kepercayaan oleh masyarakat.

Pada label keterangan yang wajib dicantumkan adalah sebagai berikut (Direktorat Pupuk dan Pestisida, 2011):

1. Nama dagang formula
2. Jenis pestisida
3. Nama dan kadar bahan aktif
4. Isi atau berat bersih dalam kemasan
5. Peringatan keamanan
6. Klasifikasi dan simbol bahaya
7. Petunjuk keamanan
8. Gejala keracunan
9. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
10. Perawatan medis
11. Petunjuk penyimpanan
12. Petunjuk penggunaan
13. Piktogram
14. Nomor pendaftaran
15. Nama dan alamat serta nomor telepon pemegang nomor pendaftaran
16. Nomor produksi, bulan dan tahun produksi (batch number) serta bulan dan tahun kadaluwarsa

Bentuk Formulasi
Formulasi adalah campuran bahan aktif dengan bahan lainnya dengan kadar dan bentuk tertentu yang mempunyai daya kerja sebagai pestisida sesuai dengan tujuan yang direncanakan.

Bentuk formulasi pestisida dapat diketahui dengan melihat kode yang tercantum dalam kemasan:
• Formulasi pestisida bentuk cair biasanya terdiri dari pekatan yang dapat diemulsikan (EC), pekatan yang larut dalam air (SL), pekatan dalam air (AC), pekatan dalam minyak (OC), Aerosol (A), gas yang dicairkan (LG).
• Formulasi Padat terdiri dari: Formulasi tepung yang dapat disuspensikan atau Wettable Powder (WP) atau disebut juga Dispersible Powder (DP), Formulasi yang dapat dilarutkan atau Soluble Powder (SP) formulasi butiran atau Granula (G), Pekatan debu atau Dust Concentrate (DC), Formulasi pestisida dalam bentuk debu atau Dust (D), Formulasi umpan atau Block Bait (BB), formulasi tablet mempunyai kode TB (Tablet).

Bahan Aktif Pestisida
Bahan Aktif adalah bahan kimia dan atau bahan lain yang terkandung dalam pestisida dan pada umumnya merupakan bahan yang berdaya racun. Bahan aktif ini umumnya selektif digunakan untuk jenis OPT tertentu.

Kesalahan pembelian pestisida menyebabkan ketidaktepatan bahan aktif yang dipergunakan untuk membasmi.

Bisa jadi OPT yang disemprot dapat mati mengingat hakekat bahan aktif yang terkandung adalah racun. Misalkan werengpun jika disemprot dengan obat nyamuk juga dapat mati.

Namun biasanya memberikan dampak negatif susulan yang justru lebih merugikan semisal resistensi dan resurjensi.

Resistensi adalah menurunnya kepekaan hama, penyebab penyakit atau gulma terhadap pestisida tertentu (Kebal). Sedang Resurjensi adalah peningkatan pop**asi organisme sasaran setelah perlakuan dengan Pestisida.

Beberapa jenis bahan aktif yang dilarang sebagaimana dilihat pada table berikut:

Kelas Bahaya Pestisida
Klasifikasi dan simbol bahaya disesuaikan dengan sifat bahaya pestisida yang bersangkutan, dinyatakan dengan simbol, kata dan warna. Selain simbol bahaya perlu dicantumkan sifat fisik dari bahan pestisida tersebut.

Kategori I Kata-kata kuncinya ialah “SANGAT BERACUN” dengan symbol tengkorak dengan gambar tulang bersilang dimuat pada label bagi semua jenis pestisida yang sangat beracun.

Semua jenis pestisida yang tergolong dalam jenis ini mempunyai LD 50 yang aktif dengan kisaran antara 0-50 mg per kg berat badan. Tanda Ulang Tengkorak dalam penggunaan secara internasional tanda ini hanya digunakan untuk formulasi pestisida yang sangat beracun.

Kategori II Kata-kata kuncinya adalah “BERBAHAYA” digunakan untuk senyawa pestisida yang mempunyai kelas toksisitas pertengahan, dengan daya racun LD 50 oral yang akut mempunyai kisaran antara 50-500 mg per kg berat badan.

Kategori III Kata-kata kuncinya adalah “PERHATIAN” yang termasuk dalam kategori ini ialah semua pestisida yang daya racunnya rendah dengan LD 50 akut melalui mulut berkisar antara 500-5000 mg per kg berat badan.

Warna yang menunjukkan tingkat bahaya pestisida pada label dapat berupa lingkaran warna atau dapat berupa pita warna.

Selain hal tersebut di atas dan sesuai dengan sifat bahayanya maka kalimat atau simbol peringatan bahaya yang lain perlu p**a dicantumkan yaitu antara lain: bahan peledak, bahan oksidasi, bahan korosif, bahan iritasi, bahan mudah terbakar.

Referensi:
unsurtani.com
gagaspertanian.com
tanindo.com

Tertarik Mendapatkan Info Seputar Dunia Budidaya Tanaman ?, Silahkan Klik Link Di Bawah Ini :
Group Whats App
1. Transaksi Pembibitan
http://bit.ly/2yY4rAJ
2. Budidaya Tanaman
http://bit.ly/2j6o1VW
3. Transaksi Hasil Bumi
http://bit.ly/2kL5QFT

Kalau Sudah Penuh di Group Whats App, Bisa Add di Group Telegram
Group Telegram Applikasi
1. Transaksi Pembibitan
http://bit.ly/2oJw6FT
2. Budidaya Tanaman
http://bit.ly/2AX93Ny
3. Transaksi Hasil Bumi
http://bit.ly/2yXrig4

Cara mengembalikan kesuburan tanahCara mengembalikan kesuburan tanah1. Pemberian pupuk organik baik dalam bentuk kompos,...
11/04/2018

Cara mengembalikan kesuburan tanah

Cara mengembalikan kesuburan tanah
1. Pemberian pupuk organik baik dalam bentuk kompos, pupuk hijau, sisa tanah.
2. Mengembalikan limbah pertanian ke lahan.
3. Pemupukan yang seimbang
4. Rotasi/ pergiliran tanaman
5. Tumpang sari
6. Pola tanam disesuaikan dengan kondisi iklim
7. Konservasi tanah dan air
8. Sistem tanah tanpa olah atau olah tanah minimum
9. Gunakan Tanaman penutup Tanah (cover crop)
10. Hindari hama penyakit dengan rotasi tanaman, waktu tanam yang tepat dan pembuatan kompos di luar lahan

Konsultasi dan Diskusi
Inbox FB/SMS/WA/Telpon 0822 2104 6155

BISAKAH TANAH RUSAK KARENA PUPUK?Jawabannya bisa! Pupuk tidak selalu menjadi solusi untuk membuat tanah menjadi lebih ba...
14/03/2018

BISAKAH TANAH RUSAK KARENA PUPUK?

Jawabannya bisa! Pupuk tidak selalu menjadi solusi untuk membuat tanah menjadi lebih baik. Penggunaan pupuk kimia yang terlalu berlebihan justru membuat tanah menjadi rusak. Penggunaan bahan kimia dalam praktiknya lebih banyak kandungannya terbuang. Penggunaan secara terus-menerus mempercepat habisnya zat organik, merusak keseimbangan unsur hara sehingga menimbulkan berbagai penyakit tanaman.

Pupuk kimia mengandung salah satu atau beberapa unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sangat besar. Idealnya unsur hara tersebut ada secara alami dengan adanya siklus hara tanah. Tanaman mati kemudian melapuk oleh mikroorganisme pengurai atau tanaman dimakan oleh hewan lalu kotoran hewan yang berisi sisa tumbuhan tersebut diuraikan organisme seperti cacing, bakteri, atau jamur.

Siklus inilah yang seharusnya dijaga. Jika menggunakan bahan anorganik secara berlebihan bisa memutus mata rantai tersebut, mematikan organisme di dalam tanah, dan kesuburan lahan di masa depan menjadi tidak terjamin. Pola pelestarian kesuburan lahan ini bisa dijaga bila menggunakan bahan organik. Penyubur berbahan kimia dengan molekul kimiawi di dalamnya bersifat mengikat zat hara yang terkandung di dalam tanah sehingga proses regenerasi humus tidak bisa dilakukan lagi. Ketahanan/daya dukung tanah dalam memproduksi menjadi berkurang. Tanahpun akhirnya menjadi tandus. Penggunaan terus-menerus meningkatkan resistensi hama terhadap satu pestisida pertanian.

Dampak lain penggunaan penyubur kimia adalah mengurangi atau membunuh pop**asi mikroorganisme yang bermanfaat bagi lahan dan tanaman.

Setidaknya inilah beberapa dampak penggunaan penyubur berbahan kimia dalam jangka waktu panjang.

1. Tanah menjadi keras dan kemampuannya menyerap air menjadi rendah. Tidak lagi menjadi gembur dan berpori-pori besar.

2. Karena menjadi keras, lahan tidak bisa lagi menyerap unsur-unsur hara pada pupuk yang membantu pertumbuhan tanaman.

3. Tanah semakin lapar dan haus pupuk sehingga kebutuhan akan pupuk terus meningkat demi memproduksi hasil yang sama.

4. Banyak residu pestisida dan insektisida yang tertinggal dalam tanah

5. Mikroorganisme tanah banyak yang mati. Pupuk kimia membunuh mikroorganisme baik yang dibutuhkan untuk memangsa mikroorganisme (bakteri) yang merugikan tanaman.

6. Mikroorganisme merugikan berkembang biak dengan baik sehingga menyebabkan terjadinya penyakit tanaman.

7. Lahan pertanian menjadi miskin unsur hara baik makro maupun mikro

8. Tidak semua pupuk dapat diserap tanaman sehingga banyak pupuk yang terbuang.

Jadi, penggunaan pupuk yang tidak alami secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi lahan pertanian Anda.

Semoga Bermanfaat

Address

Yogyakarta City

Telephone

082221046155

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Cara Melebatkan Cengkeh posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share