LainSisi

LainSisi Membaca Ragam

Bentangkan Spanduk Saat Jokowi Datang, Warga Gunungkidul Dipukul Oknum Aparat KeamananLainsisi.com--Sebuah insiden mewar...
30/01/2024

Bentangkan Spanduk Saat Jokowi Datang, Warga Gunungkidul Dipukul Oknum Aparat Keamanan

Lainsisi.com--Sebuah insiden mewarnai kunjungan Presiden Jokowi ke Gunungkidul pada Selasa (30/1/2024). Seorang warga Gunungkidul menjadi korban pemukulan oknum aparat keamanan yang bertugas mengamankan kunjungan presiden

Korban mendapat kekerasan dari oknum petugas karena membentangkan spanduk saat Jokowi melintas di area pasar Argosari, Wonosari. Isi spanduk bertuliskan "Selamat Datang Bapak Jokowi, Kami Sudah Pintar, Kami Pilih Ganjar"

Selengkapnya di
www.lainsisi.com

Diduga Sinkhole, Dua Lubang Tanah Muncul di Gunungkidul Setelah Hujan DerasLainsisi.com-- Tanah ambles yang menimbulkan ...
22/01/2024

Diduga Sinkhole, Dua Lubang Tanah Muncul di Gunungkidul Setelah Hujan Deras

Lainsisi.com-- Tanah ambles yang menimbulkan lubang menganga dilaporkan terjadi di ladang pertanian warga yang berlokasi di Padukuhan Wuni, Kalurahan Melikan, Kapanewon Rongkop, Gunungkidul.

Lubang yang diduga 'sinkhole' muncul di tanah milik Supanto warga setempat dan diketahui pada Sabtu (20/1/2024) sore.

Dua lubang yang berdekatan ini diduga muncul karena adanya rongga di dalam tanah. Hujan yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir memicu amblesnya lapisan tanah bagian atas.

Panewu Rongkop Esi Suharto membenarkan, pihaknya telah menerima laporan dari pihak kalurahan terkait kejadian ini.

"Ada dua lubang yang muncul berdekatan, kedalamannya 2 sampai 3 meter dengan diameter 2,5 meter," kata Esi, Minggu (31/1/2024).

Esi menambahkan, bahwa lubang ini muncul setelah hujan deras mengguyur wilayahnya dalam beberapa hari terakhir.

"Sebelum kejadian, pemilik ladang ada di lokasi sampai siang. Saat sore hari kembali ke ladang, ia menemukan dua lubang itu sudah muncul," kata Esi.

Ia juga menyatakan, setelah menerima laporan segera berkoordinasi dengan pihak pihak terkait, termasuk BPBD Gunungkidul.

"Sudah ada langkah pengamanan agar lubang tidak membawa resiko untuk warga," kata Esi

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi dan mengambil beberapa tindakan terkait terkait dua lubang itu.

"Bersama Polsek Rongkop dan pihak kalurahan, kami sudah ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Sudah dipasang garis pengaman untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," kata Purwono.

Ia menambahkan, terkait fenomena tanah ambles atau sinkhole memang biasa terjadi di tanah/kawasan karst seperti di Kabupaten Gunungkidul.

"Tanah ambles diakibatkan aliran air hujan yang mengalir ke dalam tanah menuju sungai bawah tanah. Kemungkinan batuan mengalami pelapukan sehingga terjadi lubang. Hal itu biasa terjadi di kawasan karst," kata Purwono.

Selengkapnya:

Membaca Ragam

Diduga Sinkhole, Dua Lubang Tanah Muncul di Gunungkidul Setelah Hujan DerasLainsisi.com-- Tanah ambles yang menimbulkan ...
21/01/2024

Diduga Sinkhole, Dua Lubang Tanah Muncul di Gunungkidul Setelah Hujan Deras

Lainsisi.com-- Tanah ambles yang menimbulkan lubang menganga dilaporkan terjadi di ladang pertanian warga yang berlokasi di Padukuhan Wuni, Kalurahan Melikan, Kapanewon Rongkop, Gunungkidul.

Lubang yang diduga 'sinkhole' muncul di tanah milik Supanto warga setempat dan diketahui pada Sabtu (20/1/2024) sore

Dua lubang yang berdekatan ini diduga muncul karena adanya rongga di dalam tanah. Hujan yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir memicu amblesnya lapisan tanah bagian atas.

Selengkapnya di
www.lainsisi.com

Selaras Dengan Pemda DIY, Senator Muhammadiyah Ini Tegaskan Dukung Keistimewaan Lainsisi.com- Senator Muhamadiyah, Ahmad...
20/01/2024

Selaras Dengan Pemda DIY, Senator Muhammadiyah Ini Tegaskan Dukung Keistimewaan

Lainsisi.com- Senator Muhamadiyah, Ahmad Syauqi Soeratno, menegaskan bahwa dirinya adalah pendukung keistimewaan DIY. Dalam kontestasi politik yang akan digelar Februari mendatang, Ahmad Syauqi mencalonkan diri sebagai Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia.

Ia juga menyatakan bahwa akan terus melanjutkan semua program anggota DPD terdahulu yakni Afnan Hadikusumo yang juga berasal dari Muhammadiyah.

"Wakil dari Muhammadiyah sebelumnya, yakni Afnan Hadikusumo selama dua periode menjabat selalu mendukung kebijakan GKR Hemas yang merupakan partner di DPD RI. Karena sudah terpilih dua kali, maka tidak bisa maju lagi. Mas Syauqi ini yang akan melanjutkan," kata Slamet Triyono selaku Tim Pemenangan Daerah (TPD) Gunungkidul beberapa waktu lalu.

Slamet juga mengatakan bahwa Syauqi adalah satu-satunya calon yang secara resmi diusung oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Memang ada calon lain dari Muhammadiyah, tapi Mas Syauqi ini yang secara resmi diutus oleh organisasi" tegas Slamet.

Salah satu misi penting dari senator Muhammadiyah ini menurut Slamet adalah memperjuangkan dan merawat keistimewaan DIY.

Termasuk di dalamnya akan terus konsisten mengawal dana keistimewaan bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Hal ini selaras dengan dakwah Muhammadiyah yakni amar makruf nahi munkar," imbuhnya.

Selengkapnya:

Membaca Ragam

Ribuan Pemilih Pemula Belum Punya KTP, Dukcapil Gunungkidul Layani Langsung di SekolahLainsisi.com--Pada pesta demokrasi...
16/01/2024

Ribuan Pemilih Pemula Belum Punya KTP, Dukcapil Gunungkidul Layani Langsung di Sekolah

Lainsisi.com--Pada pesta demokrasi yang akan segera digelar pada Februari mendatang, tercatat ribuan pemilih pemula di Gunungkidul belum mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik.

Para pemilih pemula ini adalah para siswa yang masih belajar di Sekolah Menengah Atas yang sudah cukup usia dan mempunyai hak pilih

Dari data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul, saat ini hingga menjelang Pemilu tanggal 14 Februari besok ada sekitar tiga ribu siswa yang sudah berhak mendapatkan KTP.

"Kami upayakan maksimal dengan aksi jemput bola. Kami datang langsung dan melakukan perekaman E KTP di sekolah-sekolah," kata Markus Tri, Kepala Dinas Disdukcapil Gunungkidul, Senin (15/1/2024).

Menurut Markus, pada periode Januari hingga Februari ini saja sudah terdapat 749 siswa yang sudah mencapai umur 17 tahun.
Selain itu ada 2885 siswa yang di tanggal 14 Februari mendatang sudah genap 17 tahun.

"Artinya, mereka sudah punya hak mendapat KTP dan mempunyai hak pilih dalam Pemilu," terangnya.

Ia melanjutkan, aksi jemput bola ini memang sebagai sebuah upaya agar para pemilih pemula dapat menyalurkan hak pilihnya pada kontestasi pesta demokrasi.

Selengkapnya:

Membaca Ragam

Cerita Bintang, Jalan Kaki Keliling Indonesia Untuk Kampanye Lingkungan(lainsisi.com)-- "Sebuah mimpi harus diwujudkan, ...
15/01/2024

Cerita Bintang, Jalan Kaki Keliling Indonesia Untuk Kampanye Lingkungan

(lainsisi.com)-- "Sebuah mimpi harus diwujudkan, mumpung masih mampu dan ada kesempatan, jangan sampai nanti menyesal," begitu ujar Irfan Apendi atau sering disapa Bintang. Pemuda kelahiran Somolangun Jambi, Sumatera 11 Juli 1996 ini punya mimpi untuk berjalan kaki keliling Indonesia.

Tak sekedar berpetualang, perjalanan ini sekaligus sambil membawa misi kampanye lingkungan dan menanam pohon. Dan saat singgah di Yogyakarta, ia sudah memasuki propinsi ke 15. Dalam mewujudkan mimpinya, Bintang sudah melampaui hampir separo Indonesia setelah tiga tahun perjalanan

Start dari Pekanbaru, sejak 28 Desember 2020 yang lalu, Bintang mulai mengembara berjalan kaki keliling Indonesia. Dari ujung utara Pulau Sumatra, ia mengambil rute ke selatan dengan menyinggahi beberapa kota, seperti Aceh, Medan, Kep**auan Riau, Padang, Bengkulu, Lampung. Kemudian ia menyeberang ke Jawa.

Setelah singgah di Ibu Kota, Bintang melanjutkan perjalanan ke arah timur dengan menyisir jalur selatan. Kota kota seperti Bandung, Banten, Tasikmalaya, Cilacap, Purwokerto dan lainnya telah ia singgahi, hingga beberapa waktu lalu, Ia sampai ke Yogyakarta

Di Yogyakarta, Bintang akhirnya bisa terkoneksi dengan Komunitas Resan Gunungkidul. Menjelang akhir tahun 2023 kemarin, Bintang singgah dan menginap di rumah Sidik Asyianta, salah seorang pegiat Resan Gunungkidul di Kalurahan Kepek, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul. Ia juga sempat menanam pohon di Telaga Winong di tempat singgahnya kali ini.

"Tak sekedar berpetualang, saya memang membawa misi pelestarian lingkungan dengan tajuk 'Seribu Pohon Untuk Nusantara.' Pada setiap tempat yang saya singgahi, saya menyempatkan diri untuk menanam pohon berkolaborasi bersama komunitas tempat dimana saya singgah," begitu kata Bintang saat ditemui sehabis menanam pohon di Telaga Winong

Ia kemudian banyak bercerita tentang awal mula memutuskan untuk melakukan perjalanan ini. Berawal dari keprihatinannya terhadap kerusakan lingkungan tempat ia tinggal di Somolangun, Jambi

"Tempatku itu dulunya asri, bagus, nyaman, adem ayem, tapi sekarang hutan banyak yang dibabati, cuaca jadi panas, kalau hujan banjir, longsor dan banyak bencana," kata Bintang mengawali ceritanya

Selengkapnya: https://www.lainsisi.com/2024/01/cerita-bintang-jalan-kaki-keliling.html

Membaca Ragam

Memaknai Kosong, Dari Ungkapan Rasa Visual Seni RupaArt Exhibition Babadseni #7 Ikatan Perupa Gunungkidul 2023"Sejatine ...
06/01/2024

Memaknai Kosong, Dari Ungkapan Rasa Visual Seni Rupa
Art Exhibition Babadseni #7 Ikatan Perupa Gunungkidul 2023

"Sejatine kang mangkana wus kakenan nugrahaning Hyang Widhi. Bali alaming nga-suwung, tan karem karameyan. Ingkang sipat wisesa winisesa wus, mulih mula mulanira" (Sebenarnya yang demikian itu sudah mendapat anugerah Tuhan. Kembali ke alam kosong. Tidak mabuk keduniawian yang bersifat kuasa menguasai. Kembali ke asal mula)*
---Serat Wedhatama, Pupuh Pangkur Bait 14--

Tulisan ini tertera di banner pameran seni rupa, Ikatan Perupa Gunungkidul babadseni #7 tahun 2023. Pameran digelar selama satu minggu, 23 Desember 2023, sampai 1 Januari 2024, bertempat di Dinihari Kafe, Tawarsari, Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul. Momen pergantian tahun sengaja diambil oleh teman-teman perupa sebagai titik awal, semangat baru dalam eksistensi kekaryaan.

'Kosong' adalah tema pameran yang coba dieksplorasi oleh teman teman IPG. Dari proses yang telah dijalani setelah lebih dari satu dekade (IPG terbentuk 2011), teman-teman perupa Gunungkidul mencoba membaca kembali perjalanan kesenirupaan mereka baik secara personal maupun komunitas.

Sejarah mencatat, IPG adalah salah satu tonggak kebangkitan seni rupa di Gunungkidul. Proses dan keberadaannya menjadi saksi perubahan dan hiruk pikuk jaman yang begitu cepat di Bumi Handayani. Sebagai komunitas yang membawa nama daerah, IPG memang lekat dengan 'rasa pangrasa wong Gunungkidul'.

"Event ini adalah ajang reuni setelah kami vakum agak lama," begitu kata Herlan Susanto Sae, ketua Ikatan Perupa Gunungkidul .

"Ini juga menjadi ajang kebaruan, kami berharap ada bakat-bakat baru yang muncul dan mau bergabung dalam membangun iklim seni rupa Gunungkidul," ungkap Sulino, ketua panitia babadseni #7 2023.

Terbentuknya IPG memang identik dengan perjalanan seni rupa Gunungkidul. Sebagai daerah yang bisa dikatakan dekat dengan Yogya yang menjadi tolok ukur seni rupa nasional, Gunungkidul memang bisa dikatakan tertinggal.

Selengkapnya :

Membaca Ragam

Keluh Kesah Petani Gunungkidul Yang Terancam Gagal PanenPertanian(lainsisi.com)--Anomali cuaca yang saat ini sedang terj...
30/12/2023

Keluh Kesah Petani Gunungkidul Yang Terancam Gagal Panen

Pertanian(lainsisi.com)--Anomali cuaca yang saat ini sedang terjadi akhirnya berdampak luas di masyarakat petani. Hujan yang dinanti tak kunjung turun, seiring kering dan matinya tunas-tunas benih yang sudah terlanjur ditanam. Ladang pertanian tadah hujan yang menjadi penopang kehidupan warga desa tampak kering kerontang. Jika ada tunas tanaman yang tumbuh, keadaannya sangat memprihatinkan. Daunnya 'nglinthing' dan berwarna coklat kehitaman.

Keadaan ini sangat dirasakan oleh para petani di Kabupaten Gunungkidul, terutama bagian tengah dan selatan. Hujan memang sudah pernah turun, tapi intensitasnya rendah dan tidak merata. Musim yang tidak menentu ini akhirnya membuat petani bingung. Mereka yang sudah terlanjur menebar benih akhirnya hanya pasrah. Bahkan beberapa sudah menyulam tanaman sampai dua atau tiga kali. Otomatis, modal yang harus dipertaruhkan akhirnya menjadi berlipat.

"Pangapunten mas, niki kahanane ajeng pripun. Kula nanem kacang, jagung kalih pantun pun telas modal setunggal yuta langkung. Sakmenika sampun mati sedaya (tidak tahu mas, ini keadaane akan seperti apa. Saya menanam kacang, jagung dan padi sudah habis modal satu juta lebih. Sekarang sudah mati semua)", begitu kata Mbah Darmo (71), petani warga Padukuhan Singkil, Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul.

Mbah Darmo tidak sendiri, ratusan bahkan sebagian besar petani di Gunungkidul harus menghadapi kenyataan yang sama. Mundurnya musim hujan dan curah hujan rendah serta tidak merata di Gunungkidul membuat mereka akhirnya hanya bisa pasrah.

"Nek cara riyin, kahanane pun kaya ajeng jaman gaber (kalau dulu, keadaan seperti ini sudah seperti akan jaman gaber)", kata Mbah Darmo lirih.

Ia kemudian sedikit bercerita tentang 'jaman gaber' yang pernah dilaluinya. Sebuah keadaan 'larang pangan' (krisis pangan) yang melanda Gunungkidul kisaran tahun 1963. Menurutnya, keadaan tidak hujan seperti ini juga terjadi pada saat menjelang 'jaman gaber'. Selain kekeringan, hama tikus juga menyerang secara luar biasa, sehingga petani mengalami gagal panen.

Selengkapnya: https://www.lainsisi.com/2023/12/keluh-kesah-petani-gunungkidul-yang.html?m=1

Membaca Ragam

Perenungan Natal, Damai Sejahtera Untuk Alam SemestaLainsisi.com--Sejak kecil, sebagai keluarga umat Kristiani, setiap t...
27/12/2023

Perenungan Natal, Damai Sejahtera Untuk Alam Semesta

Lainsisi.com--Sejak kecil, sebagai keluarga umat Kristiani, setiap tahun saya selalu ikut merayakan Natal. Perayaan kelahiran Yesus Kristus yang saya pahami sebagai pembawa pesan damai bagi seluruh umat manusia.

Seperti tahun kemarin, saya merayakan Natal di gereja yang berjarak sekitar 300 meter dari rumah. "Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi' adalah tema Natal 2023 Gereja Kristen Jawa (GKJ) Paliyan Pepanthan Kalongan. Sebuah gereja kecil tempat saya dan keluarga terbiasa merayakan Natal bersama.

Sep**ang mengikuti prosesi Natal, ada yang berbeda dengan perenungan saya di perayaan tahun 2023 ini.

"Perayaan Natal bukan hanya tentang merayakan kelahiran Yesus, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai umat Kristiani dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar." sebut Pendeta Yusak Sumardiko dalam kotbah yang ia sampaikan.

Kalimat itu saya rasakan biasa dalam setiap kotbah Natal. Tapi entah mengapa sekarang begitu menggelitik pemikiran saya. Tahun 2023 ini berbagai kejadian dan keadaan yang sedang terjadi membuat saya tiba-tiba merenungkan kalimat dari Pendeta Yusak.

Konflik antar manusia dan isu perubahan iklim akibat kerusakan lingkungan terus membayangi tumbuh kembang peradaban manusia sekarang. Mundurnya musim hujan akibat anomali cuaca yang sekarang terjadi adalah kenyataan yang harus dihadapi oleh para petani. Dan karena saya hidup di desa, keluhan tentang keadaan ini hampir setiap hari saya dengar dari tetangga-tetangga yang mayoritas petani.

Melihat keadaan yang sedang terjadi, kiranya menjadi realitas yang harus dihadapi. Momen Natal tahun ini sungguh sangat membekas di hati dan pikiran saya.

Seperti kata Pendeta Yusak bahwa semangat Natal harus menggerakkan umat Kristiani untuk aktif dalam menciptakan kehidupan yang damai dan mengedepankan semangat damai sejahtera. Damai yang saya pahami bukan hanya kedamaian antar manusia, tapi juga manusia dengan alam serta entitas hidup lain sebagai unsur atau komponen pembangun kehidupan secara universal.

Selelngkapnya

Membaca Ragam

Terdampak El Nino, Petani di Gunungkidul Akan Dapat Bantuan BenihPertanian(lainsisi.com)-- Sampai akhir Bulan Desember 2...
26/12/2023

Terdampak El Nino, Petani di Gunungkidul Akan Dapat Bantuan Benih

Pertanian(lainsisi.com)-- Sampai akhir Bulan Desember 2023, curah hujan tak kunjung normal. Padahal, mayoritas petani sudah menanam benih di ladang pertanian mereka. Benih yang sudah terlanjur tumbuh kemudian banyak yang mati karena kekurangan air.

Demikian juga yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Keadaan bertambah parah karena di wilayah yang dikenal kering ini, rata-rata petani hanya mengandalkan lahan tadah hujan.

"Kami prihatin sekali dengan keadaan saat ini. Cuaca yang tidak menentu akibat El Nino membuat petani harus berpikir dan berupaya keras untuk bisa mengolah lahan pertanian mereka," kata Heri Susanto, Wakil Bupati Gunungkidul, Selasa (26/7/2023).

Musim kemarau panjang tahun ini menurut Heri membuat sebagian besar petani Gunungkidul mengalami gagal tanam. Keadaan ini terjadi di hampir semua wilayah areal tanam, meliputi wilayah utara, selatan, barat dan timur mengalami kegagalan.

"Saya baru saja cek di lapangan, ada yang sudah 2 kali tanam bahkan ada p**a yang telah 3 kali tanam dan gagal," lanjutnya.

Selengkapnya di lainsisi.com

Membaca Ragam

Tiga Hari Ke Depan, Wilayah Yogya Diperkirakan Hujan, Simak Mana SajaKabar(lainsisi.com)-- Badan Meteorologi Klimatologi...
26/12/2023

Tiga Hari Ke Depan, Wilayah Yogya Diperkirakan Hujan, Simak Mana Saja

Kabar(lainsisi.com)-- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi dalam tiga hari ke depan, sebagian wilayah Yogyakarta akan diguyur hujan. Hujan akan turun dengan intensitas deras, sedang dan ringan dan dapat disertai kilat, petir dan angin kencang.

Mengutip keterangan BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta dalam Prospek Cuaca Tiga Harian (27 - 29 Desember 2023), berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer saat ini, BMKG mengidentifikasi adanya pusat tekanan rendah di Laut Cina Selatan di sebelah barat Kalimantan. Hal ini menyebabkan daerah belokan angin (shearline) di Laut Jawa yang menyebabkan perlambatan kecepatan angin.

"Secara umum pola Angin Baratan mulai aktif namun sebagai dampak pola siklonik tersebut pola angin yang mendominasi di wilayah Jawa pada umumnya dan DIY pada khususnya masih bertiup dari arah Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan berkisar 20 – 35 km/jam," kata Warjono, Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta dalam rilis resmi, Selasa 26 Desember 2023.

Berdasarkan hasil analisis terkini, dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 5.5 km (level 850 - 500 mb) berkisar antara 70 – 95 % (basah). Sebuah keadaan yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY lebih dominan terjadi pada siang-sore hari.

"Berdasar pengamatan tersebut, kami memprakirakan cuaca di wilayah DIY periode tgl. 27 – 29 Desember 2023 sebagian berpotensi diguyur hujan," ungkap Warjono.

Berikut adalah prakiraan cuaca wilayah DIY dalam tiga hari ke depan:

Selengkapnya: https://www.lainsisi.com/2023/12/tiga-hari-ke-depan-wilayah-yogya.html

Membaca Ragam

Tata Cara Shalat Istisqa' Meminta Hujan Menurut Kementrian Agama Lainsisi.com-- Keadaan cuaca yang tidak bisa diprediksi...
26/12/2023

Tata Cara Shalat Istisqa' Meminta Hujan Menurut Kementrian Agama

Lainsisi.com-- Keadaan cuaca yang tidak bisa diprediksi saat ini mulai berdampak secara luas. Khusus bagi para petani yang rata-rata hanya memiliki lahan tadah hujan, keadaan ini sungguh sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, pertanian adalah penopang utama kehidupan mereka, sehingga ancaman gagal panen adalah suatu bencana.

Para peneliti menyatakan bahwa secara sains keadaan ini dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Sebuah keadaan anomali cuaca akibat dari pemanasan global (chlimate change)yang dipicu oleh kerusakan lingkungan. Badan Pangan PBB (FAO) sudah memberikan warning tentang krisis pangan yang mengancam dunia secara global. Perubahan pola cuaca memang akan sangat berpengaruh bagi dunia pertanian sebagai produsen pangan.

Berbagai upaya telah dilakukan, leluhur Jawa mewariskan ritual adat 'nyadran serabi kocor'. Sementara umat muslim diperintahkan untuk mengadakan Shalat Istisqa sebagai sarana permohonan meminta hujan. Di Kabupaten Gunungkidul, akhir tahun 2023 ini sudah banyak warga masyarakat yang melakukan Shalat Istisqa. Ini adalah cermin bahwa perubahan cuaca yang sedang terjadi memang membawa dampak yang luas di masyarakat.

Dalam tulisan ini, kita akan sedikit membahas tentang tata cara Shalat Istisqa, bersumber dari situs Kementrian Agama RI, https://kemenag.go.id. Dalam artikel Shalat Istisqa dan Tata Caranya' yang ditulis oleh M.Ishom el Saha.

"Sesuai dengan namanya, al-istisqa' ialah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama fiqh mendefinisikan shalat Istisqa sebagai Shalat Sunnah Muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan," begitu penjelasan M Ishom.

Selengkapnya: https://www.lainsisi.com/2023/12/tata-cara-shalat-istisqa-meminta-hujan.html?m=1

Membaca Ragam

Address

Gunungkidul
Yogyakarta City
55861

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when LainSisi posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category