23/11/2025
Ada-ada saja keyakinan sebagian orang tentang takdir. Ada yang berkata, “Berbuat maksiat itu sudah takdir.” Mencuri dianggap takdir. Zina juga dibilang takdir. Seakan-akan semua dosa bisa ditimpakan kepada qada dan qadar Allah.
Padahal ini adalah pemahaman yang menyimpang. Para ulama menjelaskan; Allah memang menetapkan takdir, tetapi Allah juga memberi manusia akal, kehendak, dan kemampuan memilih. Maka ketika seseorang bermaksiat, itu adalah pilihan dan kemauan dirinya, bukan alasan untuk menyalahkan takdir.
Kalau dosa dianggap takdir yang tak bisa dihindari, maka apa gunanya pahala?! Apa gunanya perintah dan larangan?! Islam justru mengajarkan bahwa manusia bertanggung jawab atas perbuatannya, dan takdir tidak pernah menjadi pembenaran bagi maksiat.
Simak penjelasan lengkap ustadz dalam video kali ini di kanal YouTube berjudul "Pelaku Maksiat Berada dalam Asfala Saafilin" atau bisa langsung klik tautan berikut:
https://www.youtube.com/live/JL6rWwoEh-k?si=2vo7QptgSPcouHkt
Simak juga bahasan detail mengenai hal ini di web berikut:
https://rumaysho.com/7274-bermaksiat-lalu-beralasan-dengan-takdir.html
Semoga bermanfaat.