02/09/2025
Berikut ini adalah ringkasan manajemen dan perkembangan Perum BULOG dari masa ke masa di Indonesia, termasuk perubahan struktural dan penunjukan pimpinan pada beberapa periode penting:
๐. ๐๐๐ฃ๐๐ซ๐๐ก ๐๐๐ง ๐๐๐ซ๐ฎ๐๐๐ก๐๐ง ๐๐ฎ๐ ๐๐ฌ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ซ๐ข ๐๐๐ฆ๐๐ซ๐ข๐ง๐ญ๐๐ก๐๐ง ๐ค๐ ๐๐๐ฆ๐๐ซ๐ข๐ง๐ญ๐๐ก๐๐ง
A. Awal dan Era Orde Baru
Bulog dibentuk pada 10 Mei 1967 sebagai Lembaga Pemerintah Non-Departemen (LPND) untuk memastikan pasokan pangan dan menstabilkan harga di tengah gejolak ekonomi pasca-Sukarno .
Pada 21 Januari 1969 (Keppres No. 39/1969), tugas diperluas ke stabilisasi harga beras nasional .
Tahun 1987 (Keppres No. 39/1987): peran diperluas ke berbagai komoditas pangan, mendukung swasembada .
Tahun 1993 (Keppres No. 103/1993): Kepala BULOG dirangkap oleh Menteri Negara Urusan Pangan, memperluas tanggung jawab mencakup gizi dan koordinasi pembangunan .
Tahun 1995 (Keppres No. 50/1995): restrukturisasi dan fokus pada stabilisasi bahan pokok .
Tahun 1997 (Keppres No. 45/1997): manajemen komoditas dikurangi hanya beras dan gula .
Tahun 1998 (Keppres No. 19/1998): tekanan IMF mempersempit tugas menjadi hanya menangani beras .
B. Transisi menuju BUMN dan Modernisasi
Tahun 2000โ2002: pemerintah mendorong BULOG menuju badan usaha; Keppres No. 29/2000 dan Keppres No. 3/2002 mendukung proses transisi .
Pada 20 Januari 2003, status resmi berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan PP No. 7/2003. Meskipun beroperasi secara bisnis efisien, tetap menjalankan fungsi ketahanan pangan .
Tahun-tahun berikutnya, status dan fungsi terus diperkuat:
2016: PP No. 16/2016 mempertegas peran Bulog dalam menjaga cadangan pangan, stabilitas harga, dan impor .
2016: akuisisi Pabrik Gula Blora lewat PT Gendhis Multi Manis (GMM) .
2017: pembentukan PT Mitra BUMDes Nusantara untuk memperluas distribusi ke desa .
๐. ๐๐๐๐ญ๐๐ซ ๐๐๐ฃ๐๐๐๐ญ ๐๐ข๐ฆ๐ฉ๐ข๐ง๐๐ง (๐๐๐ญ๐ฎ๐ / ๐๐ข๐ซ๐ฎ๐ญ) ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ซ๐ข ๐๐๐ฌ๐ ๐ค๐ ๐๐๐ฌ๐
Berdasarkan catatan Wikipedia (diperbarui hingga September 2025), berikut adalah daftar Ketua/Boss BULOG:
Bustanil Arifin: 1973โ1993
Ibrahim Hassan: 1993โ1995
Beddu Amang: 1995โ1998
Rahardi Ramelan: 1998โ1999
Jusuf Kalla: 1999โ2000
Rizal Ramli: Maret 2000 โ 19 Februari 2001
Di era Rizal Ramli, dilakukan reformasi signifikan: pusatkan anggaran, penghematan, efisiensi, pembelian langsung dari petani, dan larangan impor oleh BULOG meski sektor privat bisa impor dengan tarif .
Widjanarko Puspoyo: 2001โ2007
Mustafa Abubakar: 2007โ2009
Sutarto Alimoeso: 2009โ2014
Lenny Sugihat: 2014โ2015
Djarot Kusumayakti: 2015โ2018
Budi Waseso (Buwas): 2018โDesember 2023
Bayu Krisnamurthi: Desember 2023 โ September 2024
Wahyu Suparyono: September 2024 โ 7 Februari 2025
Novi Helmy Prasetya: Mulai 8 Februari 2025 โ kini (September 2025) .
Diketahui:
Major General Novi Helmy Prasetya, seorang perwira aktif TNI, menjadi Dirut BULOG sejak 8 Februari 2025 โ unik, karena ini pertama kalinya sejak era Orba ada perwira aktif memimpin BULOG. Penunjukan ini menimbulkan kekhawatiran soal peran militer dalam ekonomi sipil .
Ringkasan Perubahan Manajemen BULOG per Era
Periode / Tahun Struktur & Status BULOG Pimpinan Terkemuka
1967โ1980-an LPND, stabilisasi harga; multi-komoditas Bustanil Arifin
1993โ1998 Peran gizi & koordinasi pangan melebar, lalu menyempit Ibrahim Hassan โ Beddu Amang
1999โ2001 Reorganisasi reformasi (Rizal Ramli) Jusuf Kalla โ Rizal Ramli
2003โ2015 Status BUMN (Perum), efisiensi & komersialisasi Widjanarko โ Mustafa โ Sutarto โ Lenny โ Djarot
2016โ2017 Perluasan peran cadangan, akuisisi industri gula, distribusi desa โ
2018โ2023 Stabilitas & perbaikan operasional Budi Waseso
2023โ2025 Pergantian pimpinan cepat: Bayu โ Wahyu โ Novi Helmy Bayu โ Wahyu โ Novi Helmy Prasetya
๐๐๐ฌ๐ข๐ฆ๐ฉ๐ฎ๐ฅ๐๐ง
BULOG telah bertransformasi dari lembaga pemerintahan LPND menjadi perusahaan umum (BUMN), kemudian sekarang kembali lebih condong ke institusi negara dengan prioritas ketahanan pangan.
Pimpinan BULOG dari masa ke masa mencerminkan perubahan tujuan dan strategi: dari stabilisasi pangan, reformasi, efisiensi, hingga saat ini ke arah militansi dalam konteks manajemen pangan nasional.
Penunjukan Dirut aktif TNI pada 2025 menandai titik unik dalam sejarah institusi ini, yang memicu diskusi soal transparansi dan sektor sipil-militer.