04/11/2024
KALTIMPOST.ID–Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kutai Barat ke-25 akan digelar sederhana. Berbeda dengan sejumlah baliho dan spanduk yang terpasang di sejumlah ruas jalan.
Terkait informasi yang beredar di media sosial, informasinya malam puncak, Selasa (5/11) akan dihibur artis Chandra Wahyudi jebolan Indonesia Idol dan artis dangdut Koplo Kiki Pantura.
Ketua Panitia Dahau ke-25 Alexander Samson menepis informasi yang menyebutkan malam puncak Dahau akan digelar hiburan di panggung utama di Alun- Alun Itho.
"Informasi tersebut tidak benar. Sesuai agenda, perayaan Dahau yang dilaksanakan secara meriah itu selama dua tahun sekali, pada 2023 kita gelar meriah sampai dengan kedatangan Presiden Joko Widodo. Jadi tahun ini tiba giliran kita gelar secara sederhana, nanti 2025 akan kita gelar semeriah mungkin," terangnya kepada Kaltim post, Senin (4/11).
Pihaknya tidak merasa menyebarkan informasi malam puncak akan ada pentas musik di panggung utama Alun-Alun Itho dihibur artis luar daerah. Selain itu, baliho yang beredar tidak mencantumkan logo Pemkab Kubar.
Terkait baliho atau spanduk yang menampilkan dua artis, itu bukan dari panitia Dahau Kabupaten Kutai Barat.
Alexander Samson yang juga Kepala Dinas Pertanian Kutai Barat menuturkan, perayaan Dahau 2024 hanya digelar berbagai lomba yang terpusat di Alun-Alun Itho, Kompleks Perkantoran Pemkab Kutai Barat.
Pembukaan Festival Dahau 2024 sudah menjadi agenda tahunan, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Sehingga event itu wajib dilaksanakan setiap tahun.
"Dahau wajib digelar hanya saja sesuai agenda di selang dua tahun sekali perayaan dihelat secara meriah,"'
Adapun jenis lombanya tahun ini di antaranya tarian pesisir, tarian kreasi pedalaman dan lomba tarian kreasi untuk anak-anak tingkat SD.
Kemudian, lomba fashion show menampilkan batik glamor, busana adat berpasangan, serta lomba lagu daerah.
Selanjutnya, lomba karnaval dan lomba kuliner, kreasi kuliner khas daerah Kutai Barat. Ada juga pameran mini kerja sama Dekranasda Kutai Barat dan pasar malam yang menjadi daya tarik bagi masyarakat.
Alexander meminta masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi yang beredar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Harapannya dengan adanya klarifikasi ini masyarakat mengetahui hiburan malam puncak itu tidak ada. Jangan sampai nanti masyarkat sudah terlanjur berbondong- bondong ke Alun-Alun Itho, kecewa hiburan tidak ada," pungkasnya.