18/09/2025
Seorang lelaki menyembelih seekor lembu besar, menyalakan panggangan dengan penuh semangat, lalu bersuara lantang kepada anak perempuannya:
“Nak, panggillah saudara-mara, kawan-kawan, jiran-jiran… mari kita berpesta!”
Anaknya berlari ke jalan namun dia tidak menjemput dengan ajakan berpesta tapi menjerit sekuat hati:
“Tolong! Tolong padamkan api di rumah ayah saya!”
Tidak lama kemudian, hanya segelintir orang sahaja yang datang untuk 'membantu".
Yang lain? Mereka berpura-pura tidak mendengar jeritan itu.
Orang-orang yang hadir kemudiannya dilayan dengan makanan dan minuman hingga larut malam sampai kekeyangan. Si ayah yang melihat kehadiran orang-orang itu masih terpinga-pinga dan dia pun menoleh kepada anaknya:
“Nak, orang-orang ini… kenapa kebanyakannya ayah tidak kenal, malah ada yang baru pertama kali saya temui. Lalu, di mana saudara-mara, kawan-kawan, dan jiran-jiran kita ya?”
Anaknya menatap ayahnya dengan mata tajam:
Orang-orang ini yang bergegas keluar rumah untuk menolong 'kita yang dalam kesusahan memadamkan api', bukan datang untuk berpesta. Jadi mereka itulah yang lebih layak menerima kebaikan dan layanan kita.
Si ayah mengangguk dan memandang anaknya, kagum dengan pemikirannya.
Pengajaran daripada kisah ini ialah mereka yang meninggalkanmu ketika kesusahan, tidak layak meraikan kejayaanmu.