Bahtera Ghaib

Bahtera Ghaib Kembali ke fitrah

TAK SEDAR DIPENGARUHI SETAN, KERANA TIDAK FAHAMI PERTUNJUK DARI ALLAH."Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhada...
31/08/2024

TAK SEDAR DIPENGARUHI SETAN, KERANA TIDAK FAHAMI PERTUNJUK DARI ALLAH.

"Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah." (QS. 16:99)

Mengapa?
Kerana seorang mukmin yang sejati pasti telah memahami perintah dan larangan Allah, lalu wujud rasa takut (taqwa) untuk melanggar batas fitrah Allah.

Apa fitrah Allah?
Tak lain dan tak bukan ialah Din Allah itu sendiri (QS 30:30). Tiada perubahan sejak dahulu, manusia yang fitrah ialah manusia yang hidup berlandaskan Din Allah.

Apakah Din Allah itu? Dijelaskan dengan terperinci dalam QS 3:83 - iaitu Din Al-Islam, sistem tunduk patuh (aslama) kepada aturan Allah. Seluruh alam tidak ada yang tidak tunduk patuh kepada Din Allah iaitu Din Al-Islam. Maka jika manusia yang hidup di atas muka bumi tidak menuruti aturan Allah. Aturan siapa yang diguna pakai?

Firman Allah:(QS 16:100)
"Pengaruh setan hanyalah terhadap orang yang menjadikannya pemimpin dan terhadap orang yang menyekutukannya dengan Allah."

'Setan' yang dirujuk di dalam AL-QURAN , adalah berupa makhluk yang nyata iaitu yang boleh dilihat, bukan makhluk halus seperti tanggapan umum. Jika hari ini manusia mencari Din selain Din Allah, bermakna tak sedar telah mengambil suatu tandingan yang lain bagi Allah.
Jika demikian,
Syirik adalah yang disebut sebagai perbuatan mengadakan tandingan bagi Allah?

Permasalahan dasar manusia hari ini ialah tidak sedar, malah ada yg tidak bersetuju apabila ia terkait dengan kemusyrikan.
Baik, jika yang demikian, cerdasi satu persatu. ... apakah yg difahami dengan pengakuan mengEsakan Allah? ... apakah keEsaan Allah hanya merujuk kepada hal "bilangan" yakni tunggal?... bagaimana yang dikatakan manusia itu benar² mengagungkan Allah?,
Apakah sebatas terkait dengan ibadah ritual?... jika Allah itu "tunggal", bukankah ia meliputi peraturan dan kekuasaan Allah? Apakah hanya alam semesta dan makhluk selain manusia sahaja yang perlu tunduk patuh kepada peraturan dan kekuasaan Allah? Sememangnya mereka semua sudah berserah diri (aslama)....bagaimana p**a dengan manusia.. khususnya yang mengaku kenal dan Tuhan mereka ialah Allah?

Mungkin ada yang masih mempertahankan bahawa mereka sedar, tetapi sedang berusaha memperbaiki dan menganggap Allah pasti faham maksud mereka dan meredhai kesungguhan mereka. Namun, jika tidak berkehendak memahami kitabNya, bagaimana boleh bersangka² Allah akan redha? Bagaimana dapat memastikan bahawa diri tidak melakukan hal yang bertentangan dengan aturan Allah? .
Pasti ada yang mengatakan, "asalkan ikut pengajaran para agamawan , ustaz@ ustazah , org baik²".
Adakah mereka tidak mengaji dan fahami kitab?. Persoalannya ?.
Bagaimana kita sendiri dapat memastikan(membezakan) sesuatu yang haq dengan yang bathil (QS 3:69~71).

Kita perlu jelas bahawa yg baik menurut pandangan manusia, belum tentu benar menurut kehendak Allah. Jika ada hal dalam kitab yang disangkakan tidak cucuk dengan kehidupan semasa, itu bukan bermaksud kandungan kitab itu salah atau tidak relevan, sebaliknya manusia itulah yg tidak mempunyai ilmu pengetahuan dan kefahaman tentangnya.
Bila tidak faham, manusia mencari sumber yang boleh memberikan penjelasan yang menyeluruh, dengan membuat aturan dan fatwa, kemudian bersangka Allah pasti faham dan redha. Bagaimana mendapat redha jika manusia membuat aturan yang lain. Selain dari aturan Allah diatas dunia? .

Islam memang mudah, tetapi bukan mudah menurut versi kefahaman dan kebenaran manusia (QS 23:71).

Manusia mahu keredhaan Allah namun tidak mahu berinisiatif untuk benar² memahami kehendak Allah. Semuanya berbuat dengan bersangka², berdasarkan tradisi dan mainstream..

Ayat"  Al kitab, Quran Dan Alam Semesta terus tergenapi... Semoga Pejuang Risalah terus konsis...
12/01/2024

Ayat" Al kitab, Quran Dan Alam Semesta terus tergenapi...

Semoga Pejuang Risalah terus konsis...

وَا صْنَعِ الْفُلْكَ بِاَ عْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَا طِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا ۚ اِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ"...
08/11/2023

وَا صْنَعِ الْفُلْكَ بِاَ عْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَا طِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا ۚ اِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ
"Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah engkau bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.""
(QS. Hud 11: Ayat 37)

Buat kapal guna wahyu. 🤔

07/10/2023

-MELEPASKAN PERBUDAKAN-
"Shiratal Mustaqim"
Kebanyakan orang mengartikannya sebagai "jalan yang lurus".

Padahal secara etimologi bahasa arab Mustaqim merupakan isim fa'ail dari kata Istiqomah dengan tambahan mim berdommah, yang menunjukan arti pelaku yg beristiqomah atau orang yang konsisten,

Jadi..
"Shirathal Mustaqim" secara tekstual adalah jalannya orang-orang yang lurus atau konsisten (istiqomah),
bukan jalannya yg lurus melainkan orang-orang yang berjalan di jalan itu yang lurus atau konsisten terhadap tujuannya.

hal ini tercantum pada surat Al Fatihah ayat 6-7 yang berbunyi :
Tunjukilah kami Shirathal mustaqim (jalan orang-orang yg lurus/konsisten/istiqomah), Yaitu jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat, bukan jalan yang dimurkai, bukan p**a jalan orang-orang yang sesat.

lalu..
siapakah orang-orang yang telah diberi nikmat itu?

QS. An-Nisa' 4: Ayat 69, menjelaskan:
"Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad) maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."

Jalan tersebut adalah jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang mengaplikasikan prinsip-prinsip kehendak Allah yang sudah terjadi di Alam Semesta, menjadi kehendak Allah yang juga terwujud dalam kehidupan sosial manusia.

Kata 'tunjukilah kami' (ihdina) adalah permohonan manusia secara komunal (jamak/plural), itulah mengapa Islam bukan sekedar urusan agama/pribadi/individu/golongan, tapi juga urusan yang melibatkan manusia secara menyeluruh.

Adapun yang dimohon adalah petunjuk dalam mendapatkan, melaksanakan dan merealisasikan tujuan dari Shiratal Mustaqim yaitu Allah sebagai satu-satunya:
- Pengatur (Rabb),
- Sang Raja (Malik) dan
- yang diabdi (Ilah)
dalam kehidupan manusia.

lalu penjelasan lebih detail terdapat pada QS. Al-Balad (90) Ayat 10 s/d 13
"Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan)."
"Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan s**ar."
"Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan s**ar itu?"
"(Yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya),"

jadi berjalan pada shirotal mustaqim bukan pekerjaan individu..
melainkan membebaskan manusia dari perbudakan, keluasaan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah..
menjadikan hukum Allah tegak, bukan sekedar sebatas agama tp bisa mengatur seluruh manusia di dunia baik s**a maupun terpaksa..

"Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang di langit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan s**a maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan?"
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 83)

Address

Kota Kinabalu
88450

Telephone

+60137899917

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Bahtera Ghaib posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share