12/03/2025
[Taman Sakura – Sore Hari]
(Kelopak bunga sakura berjatuhan di udara. Aoi duduk di bangku taman, memandangi Haru yang sedang bermain basket di lapangan. Rin datang dan duduk di sampingnya.)
Rin: (tersenyum) Kamu lagi lihat Haru lagi, ya?
Aoi: (terkejut, lalu tertawa kecil) Apa kelihatan jelas?
Rin: (menghela napas, menatap langit) Jelas banget. Setiap kamu menatap dia, mata kamu selalu berbinar.
Aoi:
Tapi dia nggak pernah melihatku seperti itu, Rin. Aku sadar, bagi Haru… aku hanya teman.
Rin: (tersenyum pahit) Kadang, seseorang nggak menyadari bahwa ada orang lain yang juga menatapnya dengan cara yang sama…
(Aoi menoleh ke arah Rin, tapi Rin hanya tersenyum seperti biasa, menyembunyikan perasaannya.)
[Adegan 2: Atap Sekolah – Senja]
(Haru berdiri di tepi pagar, menatap langit jingga. Aoi datang menghampirinya.)
Aoi:
Sendiri di sini?
Haru: (tersenyum) Kadang, aku s**a menikmati senja sendirian. Tapi kalau kamu di sini, aku nggak keberatan berbagi.
Aoi: (tersenyum, tapi hatinya berdebar) Haru… aku mau tanya sesuatu.
Haru:
Apa itu?
Aoi: (ragu-ragu, tapi memberanikan diri) Kamu pernah menyukai seseorang?
Haru: (terdiam sejenak, lalu tersenyum kecil) Pernah… dan mungkin masih.
Aoi: (jantungnya berdegup lebih kencang) Siapa?
Haru: (menatap ke kejauhan) Rin.
(Aoi tercekat. Senyum yang tadi menghiasi wajahnya perlahan memudar, digantikan oleh kepedihan yang tak terkatakan.)
[Adegan 3: Taman Sekolah – Malam Festival]
(Lampion-lampion menggantung di sekitar taman. Rin berdiri di bawah pohon sakura, melihat Aoi yang berjalan ke arahnya dengan wajah sendu.)
Rin:
Aoi? Kamu kenapa?
Aoi: (tersenyum tipis, matanya berkaca-kaca) Haru bilang dia menyukaimu.
(Rin terdiam, hatinya mencelos. Tapi bukan karena kebahagiaan, melainkan karena ia tahu betapa sakitnya bagi Aoi untuk mengatakannya.)
Rin: (menggenggam tangan Aoi) Aku nggak mau menyakitimu, Aoi…
Aoi: (menggeleng, berusaha tersenyum meski air matanya jatuh) Aku tahu, Rin… Tapi perasaan nggak bisa dipaksakan, kan?
Rin: (menunduk, suaranya bergetar) Aoi… aku sebenarnya… aku menyukaimu.
(Aoi terkejut, menatap Rin dengan mata yang membesar.)
Aoi:
Apa?
Rin: (tertawa kecil, penuh kepedihan) Lucu ya? Kita semua mencintai seseorang yang tidak bisa kita miliki.
(Aoi tak bisa berkata-kata. Ia merasakan sakit di hatinya, tapi juga kehangatan yang datang dari genggaman tangan Rin. Dalam keheningan malam, kelopak sakura berjatuhan di sekitar mereka, seakan ikut merasakan pahitnya cinta yang tak tersampaikan.)